Senin, 25 Agustus 2014

the power of mediatation

THE POWER OF MEDITATION
Tengaran, 24 Agustus 2014 Jam 17.43 WIB. Semester 7
Galau, stress? Obatnya mudah. Ada yang dengan ndengerin musik, ada yang teriak di puncak bukit, ada yang main game, ada yang dengan facebookan, ada pula yang dengan mempratekkan teknik-teknik yoga. Shalat adalah suatu bentuk teknik yoga dan meditasi terbaik di dunia ini.
Mari kita kaji dari gerakan pertama. Yaitu mengangkat tangan sejajar dengan bahu. Dengan posisi seperti itu lalu bersedekap menandakan bahwa sang penegak shalat sedang menarik nafas dalam-dalam dalam rangka mengumpulkan energi alam dengan energi spiritual dalam dirinya. Seharusnya sebagai manusia kita harus bersikap terbuka pada siapa saja. Dakwah untuk semua kalangan. Tetapi jika ada kejelekan dari kita maka bersikaplah tertutup agar orang lain tidak tahu aib kita.
Lalu rukuk, rukuk memiliki posisi sejajarnya tulang punggung dengan kepala. Itu dapat melancarkan aliran darah dari kepala menuju perut bagian diafragma. Artinya dalam hubungan antar manusia haruslah menenamkan sikap rendah diri, tidak menyombongkan diri. Lalu kembali berdiri sambil mengangkat tangan seperti posisi awal. Itu dapat melancarkan aliran darah yang tertahan sementara di perut ke sekujur tubuh. Artinya jika hidup ini akan kembali pada takdir awal yang dirancang oleh Tuhan.
Lalu sujud. Sujud dapat melancarkan oksigen dan darah di otak. Sehingga kita dapat merefresh pikiran yang jenuh oleh urusan dunia. Artinya kita pasrahkan segala sesuatu pada Ilahi, bukan karena kerja kita kita dapat meraih kesuksesan melainkan dengan pertolongan Tuhan.
Gerakan duduk istirahat. Ini adalah proses penenangan diri dalam semua gerakan. Artinya kita harus
senantiasa menghadap Tuhan dalam seribu keluh kesah kita. Bukannya melaporkan kesialan pada facebook.dkk. lalu sujud kembali, ini berarti keadaan seseorang bagaikan roda. Terus menjalani fase-fase yang sama. Duka suka, senang sedih, galau bahagia. Seperti itulah hidup ini.
Lalu At-Taahiyat, fokus pada satu titik pencerahan. Artinya jika kita ingin menyelesaikan segala sesuatu ataupun urusan-urusan, kita harus fokus pada satu pekerjaan dulu. Tidak tergesa-gesa dan menumpuk tugas. Sehingga tidak kelar-kelar.
Terakhir, salam. Menoleh ke dua sisi. Artinya kita melemaskan otot-otot leher setelah lelah bekerja seharian. Hal ini memiliki makana dalam, yaitu kita harus memperhatikan keadaan sekitar kita sebelum bertindak. Peduli, simpati dan empati pada orang lain. Tidak sibuk dengan urusan pribadi. Diakhiri  dengan mengusapkan tangan di wajah. Ini berarti bahwa kita harus mengembalikan tanggung jawab pada diri kita. Bukan senantiasa bergantung pada orang lain terus. Inilah makna dalam dalam the power of meditation (shalat) versi saya. Siapa yang berani mendebat?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar