THE POWER OF MEDITATION
Tengaran, 24 Agustus 2014 Jam 17.43
WIB. Semester 7
Galau, stress? Obatnya mudah. Ada
yang dengan ndengerin musik, ada yang teriak di puncak bukit, ada yang main
game, ada yang dengan facebookan, ada pula yang dengan mempratekkan teknik-teknik
yoga. Shalat adalah suatu bentuk teknik yoga dan meditasi
terbaik di dunia ini.
Mari kita kaji dari gerakan pertama.
Yaitu mengangkat tangan sejajar dengan bahu. Dengan posisi seperti itu lalu
bersedekap menandakan bahwa sang penegak shalat sedang menarik nafas
dalam-dalam dalam rangka mengumpulkan energi alam dengan energi spiritual dalam
dirinya. Seharusnya sebagai manusia kita harus bersikap terbuka pada siapa
saja. Dakwah untuk semua kalangan. Tetapi jika ada kejelekan dari kita maka
bersikaplah tertutup agar orang lain tidak tahu aib kita.
Lalu rukuk, rukuk memiliki posisi
sejajarnya tulang punggung dengan kepala. Itu dapat melancarkan aliran darah
dari kepala menuju perut bagian diafragma. Artinya dalam hubungan antar manusia
haruslah menenamkan sikap rendah diri, tidak menyombongkan diri. Lalu kembali
berdiri sambil mengangkat tangan seperti posisi awal. Itu dapat melancarkan
aliran darah yang tertahan sementara di perut ke sekujur tubuh. Artinya jika
hidup ini akan kembali pada takdir awal yang dirancang oleh Tuhan.
Lalu sujud. Sujud dapat melancarkan
oksigen dan darah di otak. Sehingga kita dapat merefresh pikiran yang jenuh
oleh urusan dunia. Artinya kita pasrahkan segala sesuatu pada Ilahi, bukan
karena kerja kita kita dapat meraih kesuksesan melainkan dengan pertolongan
Tuhan.
Gerakan duduk istirahat. Ini adalah
proses penenangan diri dalam semua gerakan. Artinya kita harus
senantiasa
menghadap Tuhan dalam seribu keluh kesah kita. Bukannya melaporkan kesialan
pada facebook.dkk. lalu sujud kembali, ini berarti keadaan seseorang bagaikan
roda. Terus menjalani fase-fase yang sama. Duka suka, senang sedih, galau
bahagia. Seperti itulah hidup ini.
Lalu At-Taahiyat, fokus pada satu
titik pencerahan. Artinya jika kita ingin menyelesaikan segala sesuatu ataupun
urusan-urusan, kita harus fokus pada satu pekerjaan dulu. Tidak tergesa-gesa
dan menumpuk tugas. Sehingga tidak kelar-kelar.
Terakhir, salam. Menoleh ke dua sisi.
Artinya kita melemaskan otot-otot leher setelah lelah bekerja seharian. Hal ini
memiliki makana dalam, yaitu kita harus memperhatikan keadaan sekitar kita
sebelum bertindak. Peduli, simpati dan empati pada orang lain. Tidak sibuk
dengan urusan pribadi. Diakhiri dengan
mengusapkan tangan di wajah. Ini berarti bahwa kita harus mengembalikan
tanggung jawab pada diri kita. Bukan senantiasa bergantung pada orang lain
terus. Inilah makna dalam dalam the power of meditation (shalat) versi
saya. Siapa yang berani mendebat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar