Senin, 25 Agustus 2014

cerita q...

KAPITALISME, KATALISME, MUNAFIKISME, DAN SETANISME
Ma’had Al-Ishlaah, Tingkir Lor, Salatiga. 23 Agustus 2014 Jam 23.26 WIB
Tak q sangka STAIN Salatiga kini telah berubah drastis. Semenjak OPAK 2014 dari rangkaian OPAK DEMA hingga inagurasi, membuat q sedikit kecewa atau bahkan banyak sekali. Pertama kali, OPAK DEMA, agenda yang seharusnya menjadi awal dari pengenalan kembali agama Islam di Kampus ini, justru menjadi ajang pemikiran praktis. Karena di sisi lain peserta diberi penugasan, panitia senior memberikan keringanan jawaban penugasan. Ini adalah hasil dari pemikiran pragmatis-praktis. Salah satu dari telur yang menetas dari era kapitalisme. Lalu pimpinan lembaga, khususnya Wakil Ketua II yang anti- uang DP membuat acara harus menekan tingkat stress panitia hingga level 8. Hampir meledak otak tuh! Ini adalah salah satu tirani arogan dari lembaga yang juga merupakan produk kapitalisme-radikalis. Bagaimana bisa lembaga mendidik UKM dengan cara pragmatis dan kolot seperti itu. Mau jadi apa penerus bangsa ini nantinya?
Lalu OPAK HMJ-Tarbiyah yang kacau sekali. Masak kepanitiaan diambil alih oleh Kepegawaian ceng-ceng po? Jeant tenan, ncen kopet kabeh og. Dan masalah bakti sosial berupa menanam rumput gajah yang awalnya difasilitasi oleh Unit Pelayanan Kemahasiswaan (UPK). Justru menjadi ajang bisnis karena mahasiswa disuruh membayar ganti dari pembelian rumput gajah itu. Yang ini membuat panitia dilemma dan hampir saja pada balik kanan membubarkan diri. Iya jelaslah kan nurani masih dibutuhkan oleh mereka panitia.
Lalu 3 Seminar yang beragam konflik terjadi karena kekolotan lembaga. Pertama Orientasi Dasar Keislaman (ODK). Yang bermasalah hanya karena ada peserta melapor bahwa
jika panitia tidak mengijinkan pulang peserta yang sakit. Dan jika pulang, maka harus mengulang tahun depan. Akhirnya Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan memarahi satu cewek panitia. Dan itu membuatnya trauma dan shock. Benar-benar kejahatan sistemik. Lalu seminar Achievement Motivation Training (AMT) yang hanya karena banyak peserta yang keluar dan UPK kembali melarang mereka untuk keluar padahal alasannya sepele, hanya karena toilet tempat acara airnya habis. Jeant, kapitalis tenan og!
Yang paling parah adalah inagurasi. Masak mahasiswa dikenalkan dengan potret Islam garis keras yang intoleran? Islam tidak seperti itu. Lalu ornament setan yang dipasang di bawah pohon beringin. STAIN apa setan sih sekolah ini? Lalu lagu rock yang dipenuhi oleh mahasiswa yang pada njoget rame di depan panggung. Sisi Islamnya mana? Islam apa ISIS sih ini mahasiswanya.
Udah njoget nggak karuan ada yang mau berantem lagi. Ini bukan tujuan OPAK tahu! OPAK tujuannya adalah mengenalkan kepada mahasiswa bahwa kampus ini adalah benteng dakwah Salatiga bukan markas para komplotan penjahat katalisme. Semua adalah kemunafikan. Semua setan berkumpul terbahak-bahak melihat aktivitas para penyembahnya. Agaknya, memang harus segera diperbaiki moral mahasiswa ini dengan kegiatan dakwah, fikir, dan dzikir. Mulai dari sekarang. Biar kampus ini bersih dan damai sejahtera, loh! Kayak Negara aja ya?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar