Jumat, 22 Agustus 2014

MUDAH UNTUK...

MUDAH UNTUK JATUH CINTA, MUDAH UNTUK MELUPAKAN
Tengaran, 19 Agustus 2014 Jam 19.46 WIB. Semester 7
Orang-orang seharusnya sadar diri kalau mereka itu mudah jatuh cinta. Ta’aruf sedemikian singkat. Sms sebantar, Curhat sebentar, ketemuan, lalu pacaran, trus putus deh! Mampus gak lo! Padahal kalau kita akan menikah (untuk orang Islam) harus ada shalat istikharah dulu beberapa kali trus ta’arufnya juga lama banget, nggak pake pacaran lagi. Apa yang terjadi? Langgeng dan bahagia. 99% gitu, percaya nggak percaya, banyak yang bakal ngejawab gitu.
Terkadang jika aku berpikir bagaimana orang-orang dengan mudahnya melepaskan pacar mereka? Padahal strategi dan waktu yang dibutuhkan nggak sedikit. Bahkan nggak Cuma itu, mereka mengorbankan tenaga, uang, dan pikiran juga kan. trus kenapa harus terjadi perpisahan. Kata orang, kalau ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tetapi itu cinta konyol namanya. Nggak tulus dan nggak saling mencintai.
Trus gimana sebuah hubungan cinta sebenarnya? Yah, kita harus menjalani dari awal dengan niatan positif dan serius. Positif berarti tidak main-main, bukan untuk melampiaskan nafsu dan kesenangan belaka. Tetapi lebih dari itu, ibadah nilainya. Serius berarti tulus. Mencintai dengan tulus akan berdampak besar terhadap kelestarian sebuah hubungan. Dia akan memunculkan sikap bertanggung jawab dan komitmen terhadap satu hati saja. Tidak selingkuh.
Lalu mengapa banyak orang dengan alasan sederhana lalu memutuskan untuk mengakhiri sebuah hubungan? Padahal proses mediasi bisa saja dilakukan. Pertama, Itu karena bekal agama mengenai cinta itu kurang. Lalu, mereka juga tidak paham arti mencintai dan dicintai yang sebenarnya. Ketiga, mereka tidak punya komitmen dan tanggung jawab. Maka, dua poin ini sangatlah urgent dalam menjaga sebuah hubungan.
Kini tergantung kepada anda semua, mau pilih yang mana? Apakah mau dengan mudah jatuh cinta lalu merelakan pupus begitu saja? Atau justru lama untuk mencintai dan dicintai karena paham akan dosa dan aturan agama, tetapi dengan bekal komitmen dan tanggung jawab, sebuah hubungan akan langgeng hingga maut menjemput?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar