ORGANISASI YANG BUTA
MDA Kota Salatiga Jam 12.27 WIB,
semester 7
Bicara soal organisasi, pasti
temen-temen mahasiswa sudah pada biasa terjun dan mengabdi disana. Akan tetapi
hal-hal yang berada di luar kulit organisasi itu sering kali menciderai
aktivitas yang suci dari organisasi tertentu. Baik melalui intervensi,
pemaksaan sosial, ataupun politisasi terhadapnya. Tidak jarang ditemukan dalam
sebuah pengajuan permohonan bantuan dana (proposal bahasa kasare), kita
sudah mengajukan sesuai dengan anggaran sejujur-jujurnya. Namun terkadang pihak
yang menaungi kita baik itu partai politik, lembaga kampus maupun dinas-dinas
tertentu melakukan anulir terhadap sejumlah laporan penggunaan dana. Korupsi
itulah kata jahat dan kerennya di jaman sekarang.
Dengan dalih menyelamatkan panitia
untuk Surat Pertanggung Jawaban panitia atau serinng disebut SPJ, temen-temen
mahasiswa yang ideologinya kuat namun masih lemah jika diintervensi, akan
dengan mudah manut-manut saja dan manthuk-manthuk terhadap anulir
tersebut. Bahkan nurani sudah menjeritpun masih saja anulir lebih deras
menghujam dan akhirnya kata korupsi lebih halus dipakai dengan dalih
menyelamatkan kepanitiaan dari inspeksi BPK. Tuhan!
Dimana letak kebenaran jikalau
begini? Saya sudah lama berkecimpung di dunia organisasi. Kira-kira 6 tahun
lamanya. Tetapi system otoriter dan kapitalis masih menguasai. Rasa-rasanya
pengen Imam Mahdi segera merevolusi tatanan dunia ini. Memang tidak dapat kita
pungkiri bahwa organisasi hadir sejak jaman dahulu. Tetapi perbaikan di beberapa
lubang justru kalah dengan hantaman bertubi-tubi dari pihak luar. Sangat sulit
sekarang untuk keluar dari jarring-jaring itu. Maka solusinya adalah ciptakan
organisasi yang bersih dari korupsi sehalus apapun bentuknya. Maka bangsa kita
akan maju dan budaya luhur kita akan tetap lestari hingga kiamat nanti. Nah,
koe, pora sangar rek!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar