Jumat, 05 September 2014

Saling terkait

SPRITIUAL ATAU INTELEKTUAL
AKHLAQ APAKAH HARUS SELALU BERPERANG DENGAN AKAL
Aula Kampus 1, 5 September 2014 Jam 12.50 WIB. Semester 7
Saya tadi habis berdebat dengan seorang sahabat aktivis politik-Islama di kampus. Katanya orang-orang rohis itu main politik dalam dakwah. Maka sayapun menyanggah hal itu, karena orang-orang rohis kampus, bekerja bukan untuk pamrih tenar atau mendapatkan gaji melainkan mencari ridha Allah. Swt, tidak lebih dan jika ada kader yang mengharapkan pujian atau gaji, maka pasti ada yang salah dengan sistem pembinaan kader. Jujur saya bukan ahli politik maupun manajemen, namun jika ditelaah lebih dalam lagi sistem boarding house yang diterapkan oleh pondok pesantren
maupun sekolah Islam terpadu sangatlah cocok untuk jaman kapitalis ini. Terapi qalbu menurut saya.
Teori kalbu ini adalah sebuah teori dimana aktualisasinya adalah pembersihan hati dari akhlaq tercela. Sekarang orang pandai bicara banyak, orang cendekia juga banyak jumlahnya, namun orang yang jujur, dapat dihitung dengan jari. Jika anda sebagai saya, anda mau pilih yang mana? Jujur atau cerdas? Atau dua-duanya?
Saya ibaratkan kecerdasan itu sebagai elemen api, sementara akhlaq/attitude itu mewakili elemen angin. Kecerdasan jika digunakan secara salah alias menjadikannya sebagai alat untuk menjegal orang lain atau untuk berdebat untuk mengalahkan orang lain akan berakibat buruk bagi pemiliknya laksana api memakan hutan.  Tetapi jika akhlaq digunakan untuk berbuat baik dan mengajak orang untuk berbuat baik maka imbasnya akan menguntungkan pemiliknya laksana angin yang datang membawa kabar gembira bahwa sebentar lagi akan turun hujan.

Jika keduanya digunakan, maka akan saling melengkapi dan itu baik. Karena di jaman sekarang, diperlukan SDM yang cerdas dan berbudi luhur. Perumpamaan seperti dua elemen api dan angin yang bergabung sehingga api itu membesar dan menjadi kekuatan pembakaran yang baik sehingga mampu melelehkan baja sekalipun dan ini bermanfaat bagi manusia. Begitu pula akhlaq dan kecerdasan jika diseimbangkan dan saling melengkapi maka akan bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan bagi nusa dan persada alam raya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar