BUAT APA DEMO TUNTUT KENAIKAN BBM?
Ma’had Al-Islaah, Tingkir Salatiga.
20 Nopember 2014 pukul 13.53 WIB. Semester 7.
Berbondong-bondong wajah-wajah
mahasiswa baru diarak oleh seniornya yang berafiliasi dalam sebuah organisasi
ekstra menuju Kota Salatiga. Agendanya hanya untuk menuntut kenaikan harga
BBM. Dari dulu memang seperti itu. Sejak
pemerintahan SBY, juga mengadakan tetapi banyak.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh
kita mahasiswa? Kita adalah agent of change/agen perubahan masyarakat
Seharusnya kita lebih mengandalkan otak/akal kita daripada otot/okol. Kita bisa
mengandalkan advokasi yang sudah diajarkan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan
Syari’ah dulu. Atau minimal kita bisa mengirim surat kepada Presiden agar
memberi
solusi alternatif/ mendukung inovasi anak negeri dalam rangka konversi
energi.
Nah, yang paling marak mengadakan
demo biasanya anak-anak dari Kampus Jogja. Padahal mereka banyak yang ahli
mekanik, tambang, dan ahli teknik. Seharusnya bisa memulai inovasi tersebut.
Mobil listrik, atau sepeda onthel tenaga kincir misalkan. Sehingga kita tidak
tercekik oleh harga minyak yang dikonsep oleh Amerika. Nah setiap tahun pasti
akan naik kan harganya? Kenapa tidak berani mengkonversi energi agar kita tidak
terjajah oleh harga BBM dunia?
Untuk pemerintah, penulis berharap
agar pemerintah mendukung upaya mahasiswa dalam kreasi dan inovasi energi dalam
pemanfaatan mesin bertenaga selain BBM. kenapa kalian tidak berani memulai?
Mari kita contoh Negara-negara maju dalam melestarikan bumi dengan hemat BBM dan
konversi energi! Tinggalkan budaya bengak-bengok, bakar ban di tengah
pasar dan pecah kaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar