Urgensi Studi Islam Interdisipliner di Era Milenial
Oleh: Nur Salim (12010170033)
(Mahasiswa Pascasarjana Manajemen
PAI IAIN Salatiga Kelas B 2017)
A.
Latar
Belakang Masalah
Setelah menjalani perkuliahan
Pendekatan Metode dan Studi Islam, penulis merasa ada yang perlu diperhatikan
dari beberapa peristiwa yang ditemui oleh penulis jika dikaitkan dengan mata
kuliah tersebut. Diantaranya adalah adanya pembenturan kebenaran oleh beberapa
kelompok, kurang efektifnya metode mengajar guru di madrasah, proses golbalisasi,
dinamika komunitas agama, hingga konspirasi yang ada di dunia internasional
pasca digulirkannya era globalisasi.
Penulis menemukan sejumlah temuan
data terkait istilah kunci seperti pendidikan karakter, pendidikan tanpa
kekerasan, media maya sebagai sumber pembelajaran, media rumahan, bentuk
kesalehan di kampus, salah paham mengenai tasawuf, dan konservasi lingkungan.
Sejumlah istilah ini sering digunakan oleh beberapa pihak untuk saling
berkonflik (kurikulum yang memberatkan pada tugas administrasi daripada
mengajar, salah makna hukuman fisik oleh guru ketika anak bandhel, plagiarism, labeling
bid’ah pada perjalanan spiritual para sufi oleh mahasiswa, eksploitasi
pada alam). Padahal seharusnya istilah-istilah di atas dapat dicarikan
solusinya sehingga kehidupan manusia mendekati makna maslahat (menuju
masyarakat terdidik dan madani). Dalam Majalah Islami al-Kisah No. 11/Tahun
VIII/31 Mei-13 Juni 2010 (halaman 27) dijelaskan bahwa jika kita mau belajar
dengan kembali di masa lalu, para ulama’ menampilkan perbincangan yang sarat
perbedaan pendapat namun tidak ada caci maki, saling ejek atau saling tuduh ahli
bid’ah. Sebab masing-masing sadar bahwa setiap ulama’ memiliki dasar argument.
Meskipun lebih meyakini kekuatan argumentasi sendiri, mereka tetap menghormati
pendapat ulama’ lain. semakin tinggi ilmu mereka, semakin tawadlu’ jiwa
mereka.
Maka dari itu, penulis hendak
menyodorkan beberapa pertanyaan yang akan penulis telusuri jawabannya.
Tentunya, dengan pembatasan masalah sebagai berikut:
B.
Rumusan
Masalah
Pertanyaan yang akan penulis batasi dalam problem saat ini adalah
berkisar pada sebuah kalimat: “Bagaimana Studi Islam menjawab permasalahan
labeling bid’ah pada pemaknaan tasawuf, pendidikan karakter dan media
maya sebagai sumber pembelajaran, bentuk kesalehan di kampus konspirasi media
internasional dan urgensinya terhadap kehidupan seorang muslim?”
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini bermaksud sebagai pelurusan metode berpikir,
bertindak dan beraktualisasi terhadap dinamika masalah kehidupan baik di
lingkungan madrasah, kampus maupun rumah/masyarakat bagi manusia ke depannya.
D.
Metodologi
dan Pendekatan
Metodologi yang penulis gunakan dalam memberikan solusi terhadap
problem-problem di atas adalah kualitatif dengan pendekatan filosofis-humanisme
teistik.
E.
Hasil
Temuan Penelitian