Jumat, 20 Februari 2015

cinta itu...

CINTA ITU DILIHAT SECARA HAKIKI
Banyak orang melihat seseorang dari lahir saja. Baik itu untuk pekerjaan, sekolah hingga hubungan cinta. Jika seseorang hendak melamar suatu pekerjaan harus berpakaian sopan dengan kemeja blus putih lengan panjang dan dasi hitam, Rok/celana bawah panjang berwarna gelap diutamakan putih, sepatu pantofel disemir hitam, dan rambut disisir rapi. Senyuman dengan gigi putih rajin. Jalan lengkak-lengkok khas pramugari dan berbahasa halus agar diterima ketika tes interview. Padahal dalam hatinya penuh ambisi untuk meraih jabatan tertinggi dalam perusahaan itu kelak ketika bekerja.
Ketika sekolahpun harus berseragam, rapi bersih. Baju dimasukkan di celana/rok dan setelan rapi dengan sepatu dan ikat pinggang yang diatur sedemikian rupa bahkan ada kredit poin jika melanggar. Hal ini  dimaksudkan agar adanya keseragaman status sosial. Padahal kemungkinan ada orang miskin yang tidak mampu membeli itu semua.
Ketika melamar kekasihpun sama. Orang tua dari sang gadis akan memandang anak siapa kita, punya pekerjaan atau tidak, orang kaya atau tidak. Padahal dia memiliki
cinta yang murni untuk anak gadisnya. Ketika ada seseorang menikahi wanita yang hamil tua, pasti ada saja orang yang berbisik, “Itu pasti hamil di luar nikah. Sudah ditiduri dulu. Dasar bejat!” Padahal belum pasti yang menghamili adalah sang mempelai pria. Bisa saja sang mempelai pria menemukan sang wanita yang hendak bunuh diri karena sang ayah tidak mau bertanggung jawab dan sang mempelai pria hendak menyelamatkan masa depan sang bayi. Nah lo! Apa pernah terpikirkan sampai disitu?

Maka jangan lihat kertas pada coret-coretan di atas permukaannya hingga lupa akan putihnya kertas. Jangan pernah tertarik pada buku dari covernya saja sebelum membaca substansi. Jangan pernah menerima cinta dari wajah yang tampan dan harta melimpah saja, barangkali yang wajahnya pas-pasan dan bersahaja hidupnya memiliki cinta yang totalitas untuk kalian, wahai sang bidadari.Lihatlah cinta dari hakikinya bukan dari dhahirnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar