Sabtu, 13 Agustus 2016

cinta-kepada Allah swt

MOTIVASI SUKSES
(Pemuda Pendaki Langit)


Cinta Kepada Allah
(Tengaran, 2 Nov 2015, pukul 05.59 WIB)

Nikmatnya berjalan di jalan-Mu…
Di kala manusia sibuk dengan hingar bingar dunia, Engkau merengkuhku di pelukan rindu-Mu..
Cinta-Mu begitu indah.
Aku belum sanggup untuk membalasnya, ibadahku belum ada sebanding dengan nikmat yang Kau beri…
Engkaulah cahaya hidupku, yang setia menemani bahkan ketika aku lalai dan tertidur pulas.
Engkau masih menjagaku, mengatur detak jantung, metabolisme tubuh, nafas dan semua ruhku.
Engkau total dalam mencintai-Ku, terimakasih Ya Rabb, kekasihku…

Buku Pertama : Motivasi Sukses
Penulis             : Filsuf Cinta (anggota PANDALA, Pemuda Pendaki Langit)
Lakukan yang Terbaik, Jangan merasa menjadi yang terbaik, Selalu menjadi yang Terbaik, Ya, Kita Pasti Bisa!” (Yaa Bismillah 2011)




Buku ini kupersembahkan untuk:
Ayah, ibu, desaku, negeriku yang maju dan calon istriku.



Sapa Penulis…

Halo, kawanku… Lama tidak jumpa, maaf mengganggu. Tidak apa kan? Sempatkan sedikit waktu kalian untuk membaca karyaku. Ya meskipun aku belum tahu apakah buku ini layak untuk kalian banggakan. Tetapi kumohon sejenak saja, boleh ya? Karena ada beberapa tipe pembaca kan? Pertama, lihat judulnya, menarik nih tak baca ah! Kedua, Dari judulnya saja bagus apalagi isinya, aku wajib baca. Ketiga, kayaknya ada beberapa poin penting setelah aku baca, aku wajib beri tanda garis. Poin ketiga inilah yang paling aku cintai dari pembaca.  Sekarang aku mau tanya sama kalian, pernahkah kalian bertanya pada diri sendiri: “Untuk apa aku hidup? Layakkah aku menjadi pemimpin di negeri ini? Apakah nanti di masa depan aku mampu menjadi orang besar yang dicatat dalam sejarah? Jawaban dariku, of course yes. Hehe, kenapa? Karena kalian semua layak untuk bahagia dan sukses. Mau sukses dunia akhirat? It’s Okay!










DAFTAR ISI


1.    Kenali diri sendiri
2.    Mau lulus ujian nasional?
3.    Mau daftar SPMB atau Bekerja?
4.    Mau Menulis Skripsi, Mudah!
5.    Cari Pekerjaan atau Ciptakan Pekerjaan?
6.    S2, Kenapa Nggak Gitu Lho?
7.    Cinta Kan Sama Allah?


















§  Kenali diri sendiri
Terkadang seseorang selalu bertanya: Siapakah aku ini? Aku mah apa atuh? Ingat Allah ciptakan Nabi Adam as untuk mengelola bumi yang dulu belum tersentuh tangan manusia. Bayangkan saja, lebih ngeri dari gambaran Film Jurassic Park yang penuh dinosaurus kan? Tetapi apa yang dibuktikan oleh Nabi Adam? Beliau mampu mengelola bumi hingga anak cucunya sebanyak sekarang. Lalu kalian pasti mampu sukses seperti Nabi Adam. Apalagi teknologi sudah canggih dan tempat tinggal kalian lebih rapi kan ketimbang hutannya Nabi Adam?
Kalau dibandingkan dengan Tuhan, kita memang hanyalah debu yang siap diterbangkan angin bahkan lebih kecil dari itu. Tetapi jika dibandingkan dengan 19.999.999 sel sperma yang mengantarkan kita menembus ovum dan berhasil lahir. Kita ini paling unggul kan? Kita diciptakan sukses bahkan sejak masih sel!
Kenapa takut menghadapi kehidupan? Ayo bangkit dan sambut kesuksesan. Karena menjadi sukses itu adalah kebutuhan dan wajib adanya. Kita layak dicatat dalam sejarah bangsa.  Kita adalah pahlawan dalam hidup ini. Jadi ketika aku bertanya kepada kalian: Siapa kamu? Jawabannya adalah orang yang sukses dan akan dicatat dalam sejarah. Satu tekad, satu tujuan, sukses yes!

§  Mau lulus ujian nasional?
Banyak siswa takut dengan kata “UAN”. Ah, hanya kata kok ditakuti. Takut itu sama Allah bukan sama ujian. Banyak orang tua yang bingung memasukkan anaknya ke les privat hanya agar anaknya lulus UAN.  Banyak mujahadah dan do’a bersama digelar agar 100% lulus UAN. Kenapa harus setakut itu sih? Kayak mau masuk neraka saja! Begini, kalau penulis mau jelaskan kembali UAN itu kan pilihan ganda, dan merupakan ringkasan materi soal dari kita belajar selama 3 tahun. Ringkasan, mudah berarti daripada proses belajar kita yang 3 tahun. Coba jika soal ujiannya itu sebanyak 3 tahun belajar, itu baru sulit karena akan menghabiskan banyak kertas, hehe. Kita tinggal belajar dan mengulang materi saja kan. Ujian adalah penilaian apakah kita layak sukses belajar di sekolah. Jadi tanamkan dalam pikiran dan hati kalian bahwa kalian ini orang sukses. UAN kita sambut dengan senang hati dan belajar dan belajar terus. Kalau mau belajar, Allah pasti akan beri nilai terbaik, lulus dan dapat meneruskan ke jenjang studi yang lebih tinggi. Bagi kalian yang duduk di kelas 3 SMP/MTs, buat apa takut UAN kan kalian sudah buktikan jika kalian kemarin pernah lulus SD/MI. Ada ujiannya juga tho? Jadi kalian juga mampu lulus UAN SMP/MTs! Begitu pula yang duduk di kelas 3 SMA/SMK/MA, kalian pernah lulus SMP/MTs jadi kalian mampu untuk lulus UAN SMA/SMK/MA dan meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Buktikan kalian pasti bisa!

§  Mau daftar SPMB atau Bekerja?
Galau setelah lulus SMA/SMK/MA? Mau kuliah di mana, ambil jurusan apa? Kerja atau kuliah ya? Nggak usah bingung. Kalau kalian Tanya sama aku, pasti akan kujawab kuliah sambil kerja dong! Yang penting tidak menganggur di rumah, kalian harus punya kesibukan kegiatan. Soalnya, dengan begitu kalian akan dilatih jadi orang yang sukses kuliah. Begini, kata orang di jaman sekarang, cari kerja jika lulusan SMA/SMK/MA itu sulitnya minta ampun. Maka dengan bekal ilmu selama kuliah kalian akan memiliki wawasan kewirausahaan sangat besar jika kalian punya niat tulus mengabdi pada kemajuan negeri.
Sebelum masuk terlalu jauh, akan kuperjelas:
1.     Pilihlah kampus yang murah tetapi berkualitas. Pilih yang negeri, karena ada segudang beasiswa jika kalian pilih kampus negeri. Yang muslim, pilih kampus islam baik itu STAIN, IAIN atau bahkan UIN. Masalah nanti keren yang mana kalian bisa pilih sesuka kalian kok.
2.     Kedua, pilih jurusan sesuai hobi kalian. 80% mahasiswa yang lulus biasanya mengaku: Ah aku salah jurusan. Ah, aku tersesat di jalan yang benar. Itu tidak benar 100% sih. Jadi jika kalian pilih jurusan sesuai hobi, selain kalian enjoy dengan rutinitas kuliah, kalian juga bisa sesuaikan profesi apa yang akan kalian ambil kelak setelah diwisuda.
3.     Ketiga, ambil jalur pendaftaran termudah. Paling tidak kalian bisa cari info di web yang  tersedia atau bisa langsung ke kampus untuk tanya-tanya lebih lanjut mengenai cara mendaftar. Sekalian Tanya jalur beasiswa, selain nanti kalian akan be different dengan mahasiswa yang lain, biaya hidup juga akan terkatrol murah! Ingat, tanya-tanya nggak harus nunggu pendaftaran dibuka. Kalian bisa kok jauh-jauh hari cari info beasiswa.
4.     Setelah semua pesiapan dan pendaftaran siap, cari info penginapan terdekat dari kampus dan tentunya murah. Syukur-syukur kalian bisa tinggal di pesantren. Dapat dua ilmu sekaligus, ilmu agama dan dunia. Dengan begitu, aktualisasi diri dan perbaikan akhlak akan terpantau setiap harinya. Karena di jaman sekarang pergaulan bebas bisa menghancurkan masa depan bangsa kan?
5.     Kelima, manfaatkan biaya hidup sehemat dan sefisien mungkin. Kalau perlu kalian menabung dan buka usaha apapun yang kalian sukai, jadi siap jika ada pengeluaran dadakan.
Itu adalah poin-poin sebelum kalian masuk kuliah dan duduk di semester-semester awal. Nah, ketika kalian menjalani kuliah, ingat beberapa hal ya:
1.     Penampilan kalian kudu rapi, bersih dan wangi. Penampilan adalah kesan pertama kalian agar kalian banyak teman. Banyak teman akan buat kalian bahagia kelak hingga jadi alumni, percaya deh! Kalian bias ikuti eksrakurikuler atau Unit Kegiatan Kampus (UKM) sesuai dengan hobi dan potensi kalian. Bisa jadi, potensi itu jika dilatih akan menjadi bakat dan profesi kamu kelak.
2.     Biasakan baca buku. Karena dengan begitu kalian akan siap menerima mata kuliah dan kritis untuk menjawab beberapa persoalan.
3.     Serius tapi santai. Kuliah itu harus serius. IPK juga harus cumlaude atau minimal masuk standarlah. Di atas 3 itu sudah bagus apalagi kalau kalian serius untuk meraih IPK 4,00 dan jadi wisudawan/wati terbaik, pasti orang tua dan desa kalian akan bahagia sekali kan? Santai itu juga perlu, kalian bisa refreshing bersama teman-teman kalian. Camping di bukit, mendaki gunung, selusur goa, jalan-jalan pagi, wisata di candi-candi atau di manalah yang kalian suka, biar otak kita fresh dan siap menerima mata kuliah di hari-hari aktif kuliah. Selain itu silaturahmi dengan mengunjungi rumah teman UKM itu juga bisa dijadikan wadah open network lho.!
4.     Jangan suka menunda-nunda. Biasanya, mahasiswa akan SKS (Sistem Kebut Semalam) atau budaya CPE (Copy Paste Edit) jika dihadapkan pada deadline tugas-tugas dan makalah. Padahal jika mau mengunjungi perpustakaan tiap harinya dan mencicil tugas atau makalah jauh-jauh hari sebelum dipresentasikan, pasti nggak akan dimarahi dosen atau telat mengumpulkan tugas-makalah. Begitu pula dengan laporan PPL/KKL (Praktikum Profesi Lapangan/Kuliah Kerja Lapangan) atau skripsi-tesis.
5.     Jangan lupa berdo’a. Allah cinta dengan hambanya yang berusaha dan tidak lupa berdo’a padanya.
Ingat kata Fuadi dalam Novel Rantau 1 Muara: Barangsiapa berjalan di atas jalan-Nya, maka dia akan sampai.

Kalian sudah paham trik-trik di atas? Ayo sekarang kita cari tahu bagaimana cara mengisi waktu luang kita! Caranya adalah:
1.     Yang punya laptop, seringlah mengetik sesuatu. Mau itu puisi, curhat, artikel, cerita bahkan novel sekalipun. Nggak usah nunggu jadi professor untuk menulis. Yang punya tabungan, kalian bias jadikan itu sebagai modal bekerja. Kuliah sambil kerja itu enak lho. Nggak usah mikirin ada/tidaknya nasi di kost/pondok bisa beli dengan uang sendiri. Bisa beli handphone sendiri, bisa beli laptop sendiri, pakaian, buku, apapun untuk kuliah dengan uang hasil keringat sendiri. Selain itu, orang tua akan bangga dengan kita semua yang madiri dan punya tabungan sendiri untuk masa depan. Syukur-syukur dapat beasiswa. Itu adalah prestasi bagi kita.
2.     Ikut UKM. Selain membuka network, dapat ilmu dan membuka wawasan kebangsaan dan leadership, kita juga bias mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik melalui pelatihan selama empat tahun di UKM ini. Berlatih untuk jadi pemimpin, pintar administrasi, pintar mengatur waktu, pintar memenej konflik dan juga siap menjadi event organizer. Keren kan?
3.     Refreshing. Kata Joker dalam fil Batman: Why so serious? Mampu menginspirasi kita untuk sejenak melepas penat dan merefresh otak kita. Hiburan dapat kita pilih, mulai dari wisata jasmani hingg wisata hati. Semua tinggal pilih, semua bermanfaat bagi kita.
Jadi kuliah sambil kerja it’s fun!


§  Mau Menulis Skripsi, Mudah!
Bagi segelintir orang, skripsi itu adalah neraka. Ah, ini mah sama dengan kita latihan buat buku. Mudah kok. Intinya satu, MUDAH. Lalu bagaimana caranya? Berikut bisa kalian contoh trik dariku:
1.     Tanamkan dalam pikiran dan hati kalian: skripsi itu MUDAH.
2.     Niatkan untuk ibadah. Karena selain kalian sukses menulis skripsi, kalian juga akan dapat pahala. Bonus dobel, enak kan?
3.     Sering baca skripsi di perpustakaan atau dalam bentuk pdf.nya. Biar kalian tahu wujud skripsi itu seperti apa. Cari masalah yang ada di sekitar kalian agar mudah untuk dijadikan judul skripsi. Kalau sudah dapat judul, segera laporkan ke kepala jurusan kalian agar di ACC. Jangan ditunda, soalnya bisa jadi judul kalian direbut teman kalian, hehe.
4.     Mencicil skripsi. Rajin mencicil mulai dari proposal skripsi hingga kesimpulan dapat membuat otak kalian nyaman dari kata “deadline pengumpulan skripsi”. Jadi kalian bisa lulus tepat waktu  tanpa terhambat dengan lamanya pembuatan skripsi.
5.     Serius tetapi santai. Skripsi harus dibimbingkan setiap waktu kepada dosen pembimbing agar nanti hasilnya juga terbaik. Santai dalam arti kalian nyaman mengerjakannya bukan malah tidak kemrungsung karena sebentar lagi pendaftaran wisuda ditutup. Enakan mencicil dari semester awal jadi kalian terhindar dari gelar sarjana: MA (Mahasiswa Abadi, naudzubillah ya!)
6.     Saat sidang skripsi, rilekskan seluruh sendi dan tubuh, belajar yang serius dan siapkan jawaban-jawaban yang tegas berarti. Anggap penguji-penguji kita adalah mitra kerja yang akan mensukseskan kalian sebagai sarjana.
7.     Dijamin kita akan sukses menulis skripsi, lulus dan siap menyabet gelar sarjana.
Jadi menulis skripsi itu MUDAH.


§  Cari Pekerjaan atau Ciptakan Pekerjaan?
Sebagian besar mahasiwa yang sudah mendapat gelar sarjana akan menyebar lamaran karena berbulan-bulan menganggur di rumah dan ketika ngampus adik kelas akan bertanya: “Kan sudah sarjana kok masih ngampus, ngurus apa mas/mbak?” Malu kan? Begitu pula aku kemarin. Di mana-mana cari pekerjaan itu sulit bukan main. Maka cara yang paling mudah adalah menciptakan pekerjaan sendiri, tidak menunggu panggilan kerja. Lalu pilihan yang kita ambil adalah CIPTAKAN PEKERJAAN! Caranya adalah:
1.     Cari potensi kita dan asah sebagai bakat. Nikmati masa-masa latihan kita itu dengan banyak-banyak bersyukur. Syukur-syukur bakat kita dipakai dan berpeluang bisnis.
2.     Cari peluang yang ada dan open marketing. Terkadang pemasaran itu sangat menjamin untuk keberlangsungan suatu usaha di samping do’a kita pada-Nya.
3.     Jalin network seluas-luasnya.
4.     Nikmati dan syukuri hasil jerih payah kita. Syukur-syukur kita bersedia untuk infakkan sebagian rizki kita kepada yang membutuhkan maka keberkahan akan melimpah.




§  S2, Kenapa Nggak Gitu Lho?
Mayoritas orang Indonesia merasa cukup dengan studi S1. Padahal kita akan openmind dan bijak jika kita mau melanjutkan studi S2. Kebanyakan negeri-negeri maju itu karena pendidikan mereka tinggi. Maka demi kemajuan peradaban dan negeri kita, kita wajib minimal S2. Tidak usah repot-repot mikirin uangnya dari mana? Wong kuliah S1 saja menjual sawah atau ikut program beasiswa. Ya, beasiswa sangat dibuka di jaman kini. Dan kita bisa menabung dari hasil usaha kita demi kuliah S2. Buang pemikiran bahwa hanya orang kaya dan yang IPK nya cumclaude saja yang mampu kuliah S2. Kita yang miskin juga bisa kok. Ingat, Allah akan menaikkan derajat orang-orang yang berilmu. Siapa sangka kita yang miskin tetapi rajin menabung dan mau S2 akan menjadi tokoh kelak, kaya di masa depan. Cari peluang beasiswa atau kita kuliah sambil bekerja. Jika Allah sudah katakana “Kun” maka jadilah. Percaya dan lakukan. Percayalah, bahwa S2 itu bermanfaat! Mari kita lanjutkan studi S2!



§  Cinta Kan Sama Allah?
Pertanyaan ini pasti jawabannya: iya. Karena tanpa cinta kita tidak akan hidup seperti sekarang ini. Kita diciptakan untuk mencintai dan dicintai. Semua orang sangat bahagia jika dipertemukan dengan “cinta”nya. Banyak novel, cerita pendek, puisi, gambar-gambar, kata-kata mutiara lahir ya karena kata “cinta” ini. Banyak diantara kalian wahai remaja sangat memuja cinta. So, tidak salah jika aku mewajibkan kalian untuk mencintai Sang Maha Cinta. Caranya gimana? Mungkin trik dariku ini bermanfaat dan layak untuk dicoba:
1.     Banyak berdzikir pada-Nya. Karena salah satu gejala cinta yang banyak kita alami adalah menyebut si dia baik di kala tidur (mengigau), mau tidur, mau makan, mau ke belakang, mau ke sekolah atau kampus, saat teringat wajahnya. Masak nyebut kekasih kita enggan, nggak tho ya. Mari berdzikir!
2.     Banyak-banyak baca Al-Qur’an dan meresapi makna tersirat darinya. Al-Qur’an itu ibarat surat cinta dari Tuhan. Hayo, siapa yang nggak rindu sama surat cinta? Dapet sms dari kekasih atau dapat PING? Pasti semua dari kita sangat bahagia. Maka cintailah Al-Qur’an, maka itulah bukti cinta kita pada-Nya.
3.     Rajin ibadah dan disiplin dalam mengerjakannya. Ayo bersama-sama kita wujudkan hal yang satu ini. Berat memang, tetapi jika kita biasakan akan menjadi enteng. Kenapa? Karena dengan rajin mengunjungi kekasih kita, dan hadir ketika dia rindu pasti dia akan lebih mencintai kita kan? Begitu pula Tuhan, Sang Maha Cinta. Dia sangat mencintai kita jika kita juga rajin menemui-Nya.
4.     Belajar yang tekun. Dengan belajar yang tekun, kita akan semakin mengenal-Nya. Siapa hayo yang selalu memperhatikan kekasihnya, tahu apa yang disukainya, tahu apa yang dibencinya dan perhatian sama dia. Pasti dia akan termehek-mehek dan kemanthil-manthil cintanya. Hehe, begitu pula dengan Tuhan, jika kita tahu apa hak-hak-Nya, maka Dia akan sangat mencintai kita. Percaya, deh! 
5.     Niatkan bekerja untuk membangun peradaban bangsa dan merubah dunia menjadi semakin baik. Anggap diri kita sebagai agen pembantu dunia yang bermanfaat sepanjang masa. Dengan mencintai agama dan negeri kita, berarti kita cinta pada-Nya yang telah menitipkan dunia kepada kita, sang pemimpin dan khalifah di muka bumi.
6.     Cintai para pahlawan kita dengan mendoakan mereka. Karena berkat mereka kita mampu merasakan nikmatnya merdeka, bersekolah tanpa adanya gangguan dari penjajah, dapat bekerjadan beribadah dengan tenang. Dan ikuti semnagat mereka dalam mengejar impian.
7.     Jadilah orang bijak dan aktiflah menulis. Karena dengan begitu kalian akan dicatat dalam sejarah dan dikenang jika karya kalian bermanfaat bagi umat Islam dan negeri ini.
Itulah kiat-kiat dan motivasi sukses dunia akhirat dariku. Aku tunggu kritik dan saran dari kalian! Sukses yes!








MOTIVASI SUKSES-
Perspektif Al-Qur’an dan As-Sunnah.
(Pemuda Pendaki Langit)


Cinta Kepada Allah
(Tengaran, 2 Nov 2015, pukul 05.59 WIB)

Nikmatnya berjalan di jalan-Mu…
Di kala manusia sibuk dengan hingar bingar dunia, Engkau merengkuhku di pelukan rindu-Mu..
Cinta-Mu begitu indah.
Aku belum sanggup untuk membalasnya, ibadahku belum ada sebanding dengan nikmat yang Kau beri…
Engkaulah cahaya hidupku, yang setia menemani bahkan ketika aku lalai dan tertidur pulas.
Engkau masih menjagaku, mengatur detak jantung, metabolisme tubuh, nafas dan semua ruhku.
Engkau total dalam mencintai-Ku, terimakasih Ya Rabb, kekasihku…

Buku Terakhir seri Motivasi Sukses
Penulis             : Filsuf Cinta (anggota PANDALA, Pemuda Pendaki Langit)
Lakukan yang Terbaik, Jangan merasa menjadi yang terbaik, Selalu menjadi yang Terbaik, Ya, Kita Pasti Bisa!” (Yaa Bismillah 2011)




Buku ini kupersembahkan untuk:
Ayah, ibu, desaku, negeriku yang maju, dunia ini, agama Islam dan calon istriku yang tercinta.



Sapa Penulis…

Halo, kawanku… Lama tidak jumpa, maaf mengganggu. Tidak apa kan? Sempatkan sedikit waktu kalian untuk membaca karyaku. Ya meskipun aku belum tahu apakah buku ini layak untuk kalian banggakan. Tetapi kumohon sejenak saja, boleh ya? Karena ada beberapa tipe pembaca kan? Pertama, lihat judulnya, menarik nih tak baca ah! Kedua, Dari judulnya saja bagus apalagi isinya, aku wajib baca. Ketiga, kayaknya ada beberapa poin penting setelah aku baca, aku wajib beri tanda garis. Poin ketiga inilah yang paling aku cintai dari pembaca.  Sekarang aku mau tanya sama kalian, pernahkah kalian bertanya pada diri sendiri: “Untuk apa aku hidup? Layakkah aku menjadi pemimpin di negeri ini? Apakah nanti di masa depan aku mampu menjadi orang besar yang dicatat dalam sejarah? Jawaban dariku, of course yes. Hehe, kenapa? Karena kalian semua layak untuk bahagia dan sukses. Mau sukses dunia akhirat? It’s Okay!












DAFTAR ISI


1.    Kenali diri sendiri
2.     Mau Hidup Damai? Kok Galau Kenapa?
3.     Ayo Mulai Hidup Damai!
4.     Ayo Cinta Kepada Allah Swt!
5.     Ayo Berthariqah!














MOTIVASI HIDUP SUFISTIK DI ERA MODEREN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Penelitian
Dunia ini sudah penuh dengan orang-orang jahil dan mengejar dunia. Kemaksiatan di mana-mana. Teknologi dan informasi begitu cepat berkembang dan menggeser nilai-nilai agama dan norma di masyarakat. Masyarakat jadi materialistis dan pemalas. Akan tetapi dunia kerja dan pendidikan memaksa orang-orang di jaman sekarang untuk menertibkan administrasi dan pulang sore. Membosankan, membuat emosi cepat mendidih dan akhirnya banyak yang stress menghadapi hidup. Remajanya juga banyak yang galau. Beberapa yang sudah bosan akhirnya mencari “pelarian”. Akan tetapi banyak yang terjerumus ke jurang kenistaan dan kejahatan sistemik bahkan ada pula yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Miris kan? Meskipun begitu, beberapa juga banyak yang mencari ketenangan di jalan sufistik, dzikir dan sholawat serta majelis-majelis khoir lainnya.
Nah, dengan melihat kondisi di jaman akhir ini, peneliti hendak menuliskan buku tentang motivasi sufistik di era moderen. Dengan mengangkat term rumusan masalah sebagai berikut:
Rumusan Masalah Penelitian
1.      Apakah tujuan hidup ini?
2.      Mengapa banyak orang yang galau menghadapi hidup?
3.      Bagaimana cara menghadapi problema hidup?
4.      Apa ending yang dicari oleh orang-orang sufistik dan apa kontribusinya bagi kehidupan yang sudah kompleks dan maju ini?
Hipotesisnya yakni: dengan jalan sufistik hidup akan damai dan tenteram.
Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui tujuan hidup dan hakikatnya.
2.      Mengetahui sebab kegalauan hidup yang diderita orang banyak di era ini.
3.      Mengetahui kiat-kiat menghadapi problema hidup.
4.      Mencari titik temu netral antara jalan sufistik dengan perannya dalam kehidupan yang sudah kompleks dan maju ini.







BAB II
PEMBAHASAN
1.      Tujuan Hidup/Kenali Dirimu Sendiri
Untuk menjadi seseorang yang sukses, hebat atau sebaliknya adalah dengan mengetahui tujuan hidup. Ada tipe orang yang tidak peduli dengan tujuan hidupnya (contohnya orang gila), ada tipe orang yang agak peduli dengan hidupnya (contohnya pengemis, pengamen dan gelandangan) ada pula yang peduli dengan hidupnya (contohnya para perajin, para pedagang, para petani dan para buruh), terakhir ada yang sangat peduli dengan hidupnya tetapi lalai dengan orang lain (contohnya koruptor). Nah, dengan melihat tatanan masyarakat sedemikian rupa, jadilah tipe orang yang peduli dengan hidup kita dan hidup orang lain (contohnya pendidik, pengusaha, filanthropi, kiai hingga seorang mursyid).
Siapa saya (who am I?) adalah kunci untuk menghebatkan masa depan. Dalam puluhan buku motivasi akan terulang beberapa kali.dengan tahu apa bakat saya, apa minat saya, apa kelemahan saya, apa yang harus saya lakukan akan mampu memberikan semangat dalam meniti hidup dan menghadapi problema sepelik apapun. Ketika seseorang mengetahui apa bakat dan minatnya, maka fokuslah dia di bidang itu. Niscaya dia akan diterangi oleh hasil dari proses dia fokus. Dengan mengetahui kelemahan kita, maka kita akan tergerak untuk memperbaiki diri demi kesempurnaan hasil. Dan dengan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan akan menyelesaikan berbagai masalah. Jangan pernah putus asa, jangan menyerah atau menghindari masalah. Masalah ada dan diciptakan oleh Tuhan adalah agar kita menyelesaikannya sebagai proses pendewasaan kita.
Kalau di dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa tujuan hidup ini adalah untuk beribadah. Ibadah itu tidak melulu masalah shalat, puasa, zakat, haji, berkurban atau ibdah sunnah lainnya yang bersifat ritual. Senyum, sapa, salam, membuang sampah ke tempatnya, memelihara lingkungan, menjaga kebersihan, berpakaian rapi, bergaul dengan baik itu juga bernilai ibadah. Intinya, Tuhan memberikan kita akal bukan hanya untuk berpikir saja. Melainkan juga untuk mengarahkan kita agar senantiasa berbuat baik untuk semesta raya dan memperbaiki diri. Sehingga ketika kita kembali pada-Nya, dalam keadaan hati yang fitrah seperti bayi yang baru saja lahir.
2.      Mau Hidup Damai, Kok Galau Kenapa?
Setiap orang mendambakan hidup tenteram, sejahtera dan damai. Apalagi yang sudah sepuh-sepuh itu. Lalu mengapa manusia harus galau? Sebab, dalam Al-Qur’an sudah disebutkan bahwasanya sifat dasar manusia itu suka berkeluh kesah dan kurang pandai bersyukur. Jadi wajar kalau manusia galau dalam menjalani hidupnya. Manusia sudah dihadapkan dengan masalah semenjak lahir ke dunia ini. Ketika haus, dia merengek. Ketika BAB, kedinginan, kepanasan, muntah kita menangis. Lalu ketika mau sekolah, kita juga menenteng tas ke mana dan ditertawakan oleh orang-orang dewasa, sampai kita sekolah pun banyak masalah yang harus dihadapi mulai dari sejumlah soal yang sulit, ujian, berantem dengan teman, rebutan gebetan, sampai putus cinta dan patah hati (bagi yang pacaran, hehe). Sulit cari tempat yang pas buat kuliah, bingung mau pilih jurusan apa, skripsi, ribetnya administrasi wisuda. Ketika lulus kuliah, sulit mencari pekerjaan. Ketika mendapat pekerjaan, terkadang tidak puas dengan gaji yang didapatkan. Ketika sudah mapan, bingung mencari jodoh. Dan ketika sudah dapat jodoh, diribetkan dengan momongan, kebutuhan sehari-hari dan masalah pelik keluarga. Itulah manusia, makhluk super yang dipercaya menjadi khalifah di muka bumi. Untuk beribdah kepada-Nya perlu ada ujian keimanan. Untuk membedakan mana yang beriman, mana yang bertakwa, mana yang mendapat petunjuk, mana yang berbuat baik, dan mana yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Allah swt dalam firman-Nya telah berkali-kali menjelaskan bahwa manusia sudah dijatah rejekinya, jodohnya, matinya dan kedudukannya di akhirat. Nah, tergantung manusia mau bergerak untuk meraih kebaikan dirinya atau sebaliknya. Bahkan ayat tentang nikmat sungguh banyak. Tidakkah berharga sekali nikmat sehat, nikmat iman-islam, nikmat menjadi umat Rasul Pemberi Syafa’at dan nikmat dekat dengan-Nya? Pandai-pandailah bersyukur ketika mendapat nikmat dan sabarlah ketika mendapatkan ujian atau musibah. Allah menyertai kita selalu. Dia dekat dengan kita.
Ketika kita sudah memiliki kebiasaan untuk bersabar dan bersyukur. Maka damailah hati kita. Yakin Allah akan memberikan hikmah terbaik di balik segala kondisi. Tidak khawatir dan takut akan permasalahan dunia karena yakin Allah membersamai kita, itulah puncak kemanusiaan. Yang sering disebut maqam waliullah. Tetapi kita tidak akan membahas lanjut mengenai wali. Kita jadi manusia sewajarnya saja. Sebab kita masih dalam maqam sababiyah. Perlu sebab untuk sebuah akibat. Butuh makan, ya kerja dan berdo’a. Butuh pekerjaan ya melamar kerja dan berdo’a, butuh rumah ya kerja dan menyuruh tukang batu untuk membangunkan bangunannya. Jadi berdamailah dengan nuranimu, senantiasa berbuat baik. Allah akan melihat prosesmu dan memberikan hasilnya.

3.      Mari Hidup Damai!
Setelah mengetahui sebab-musabab kegalauan, mari kita selesaikan kegalauan tersebut dari dada kita. Hidup damai itu ketika kita kecukupan, bisa membahagiakan orang di sekitar kita dan tidak merusak semesta. Lalu bagaimana kiat-kiat hidup damai? Mari kita simak dan usahakan bersama kiat-kiat berikut ini!
a.       Senantiasa Berbuat Baik
Senantiasa berbuat baik itu dimulai dengan bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Rasulullah saw sudah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa beristighfar sehari 70 kali. Ya kalau Rasulullah saw itu kan ma’shum (terjaga dari dosa), lha kita? Sebaiknya banyak-banyaklah beristighfar, bershalawat atas Rasul Muhammad saw dan menyulam kejelekan kita dengan kebaikan. Kebaikan tidak harus ditunjukkan kepada orang banyak. Ingat pernyataan peneliti sebelumnya, ibadah tidak melulu urusan ritual kan? Bahkan dalam peribahasa mengatakan, air susu dibalas dengan air tuba. Itu salah kaprah, seharusnya peribahasa itu dibalik kan? Rasulullah saw dalam riwayat sirahnya mengajarkan untuk tidak membalas dendam melainkan mendo’akan yang baik-baik kepada musuh-musuh kita. Itu pembelajaran akhlak yang sangat luar biasa. Hasilnya apa coba? Islam mengembangkan peradaban dan revolusi besar-besaran dan syi’arnya dapat kita saksikan kini. Islam menjadi agama terbesar dunia. Itu menjadi syarat wajib bagi kita, umat beliau Rasulullah saw untuk senantiasa berbuat baik dan mengajak kebaikan/dakwah islamiyah. Jika ada satu orang baik dan berpengaruh, maka dunia ini akan damai.
b.      Senantisa Memperbaiki Diri
Setelah mampu berbuat baik kepada semua orang. Kita juga harus memperbaiki diri kita sendiri. Mendakwahi diri sendiri, melawan hawa nafsu diri kita. Caranya adalah dengan memperkaya literatur untuk wawasan keilmuan kita, belajar kepada ahlinya, dan menghiasi diri dengan akhlak terpuji. Maka dengan begitu pancaran nabawiyah akan muncul dari hati kita dan menggerakkan kebaikan semesta. Belajar akhlak dan tasawuf kepada guru yang wushul ilallah, yang nasab keilmuannya menyambung hingga Rasulullah saw. Sehingga kita tersinari selalu pancaran sir nur Muhammad. Sekarang sudah banyak guru fathul qulub yang nasab ilmu dan nasab keluarganya menyambung ke Rasulullah saw. Carilah dan gali ilmu dan teladani akhlak terpujinya! Gigit kuat-kuat nasehat dan hikmah yang keluar dari mulut mereka, patrikan dalam hatimu dan anggap itu sebagai pedoman hidup hingga kau mati! Dunia akan damai jika manusianya senantiasa menyempurnakan dirinya dengan akhlak terpuji dan menjadikan Rasulullah sebagai teladannya, idolanya dan kekasihnya. Yang menjadikan ahlul baytnya sebagai teladan hidupnya, kebanggaannya dan kekasihnya. Sebagai wujud cinta kepada Allah swt. Dan dia akan menjadi teladan bagi semesta.
c.       Jadilah Filanthropi!
Orang miskin sering menyalahkan orang kaya yang pelit. Tetapi sebaliknya, orang kaya sulit mencari ke mana mereka akan membuang uang-uangnya karena orang miskin susah dicari sebab sudah kadung tidak percaya dan sangat membenci orang kaya. Yang harusnya disalahkan adalah cara pandang masing-masing. Jika dalam agama kita diajarkan untuk tetap berinfak baik dalam keadaan lapang maupun sempit, maka poin penting yang harusnya kita ambil adalah menjadi dermawan tanpa menunggu harus kaya dulu. Dengan menjadi dermawan, lingkungan kita akan malu dan ikut-ikutan menjadi dermawan. Bayangkan ketika semua orang mengeluarkan shadaqah dan zakatnya, maka tidak akan ada orang yang miskin di dunia ini. Tidak ada yang menyalahkan Tuhan dan semesta akan damai.
Dan untuk menjadi pribadi yang damai, hiduplah bagaikan air sungai yang mengalir begitu deras dalam menghadapi masalah, lembut ketika ada batu cobaan, kemudian tidak membandingkan atau menyalahkan bagaikan lautan samudera (kosongkan diri, dan menganggap semua hal di dunia ini ada hikmahnya). Samudera yang menatap seluas langit (pandangan jauh ke depan) dan bertindak seperti bumi pertiwi (lembut ketika berkasih sayang, dan tegas ketika melawan hawa nafsu). Insya Allah, kehidupan semesta akan meneladani kita untuk berdamai.
4.      Ayo Kita Cinta Allah swt dan Rasul-Nya!
Dengan menjadi manusia yang damai, maka ada satu syarat lagi yang wajib kita lakukan. Yakni mencintai Allah swt dan rasul-Nya. Bagaimana caranya? Allah swt sangat mencintai orang yang cinta kebersihan dan kesucian, senantiasa bertaubat dan beramal shalih, serta mencintai Rasulullah saw. Tentu kita harus melaksanakan konsekuensi tauhid kita dan syahadat kita, yakni dengan bertakwa kepada-Nya, menjalankan syari’at rasulullah berdasarkan sunnah-sunnah beliau dan banyak-banyaklah bershalawat pada Rasulullah melalui majelis-majelis dzikir dan sholawat baik diselenggarakan oleh para habaib maupun ulama’ serta banyak berdzikir pada Allah. Swt. Sebab dengan kita berdzikir yang banyak, kelak di akhirat Allah swt akan mengingat kita dan memasukkan kita ke dalam keluarga-Nya, umat-Nya dan kekasih-Nya. Maka dari itu, mari mencintai Allah swt dan Rasul-Nya. Karena itu adalah puncak dari tujuan hidup kita. Menjadi wali-Nya.


5.      Ayo Berthariqah!
Orang di era kiamat ini sudah banyak yang stress menjalani hidup penuh kecanggihan dan persaingan global. Banyak dari mereka kembali ke alam, kembali ke jalan sufistik. Dan sufistik dan alam yang diridhai oleh Allah swt dan Rasul-Nya adalah berthariqah. Di dunia ini sudah tersebar dan berkembang  thariqah yang mu’tabarah (diakui). Maka masuklah di salah satunya! Niscaya kamu akan temukan kedamaian dan kebahagiaan. Wahai pemuda-pemudi, Jika kalian belum siap untuk berthariqah, maka bergabunglah dengan majelis-majelis mulia seperti majelis dzikir dan shalawat, majelis ilmu dan majelis Al-Qur’an. Di sana tempat menempa diri, tempat merubah akhlak menjadi baik dan berdakwah. Damai akan tercipta jika semua manusia sadar akan hakikat hidup ini. Di dalam tasawuf ada kebenaran hakiki. Itulah yang dicari oleh semua manusia di muka bumi ini. Kembali dalam hati yang fitrah. Kiatnya adalah dibersihkan kotoran hati kita di thariqah untuk mencapai hakikat. Cinta dan ridla-Nya


Kesimpulan dari tulisan ini adalah mari kita sadar bahwa dunia ini fana, perbaiki diri dan semesta, jadilah manusia yang damai (dunia ini tidak membutuhkan orang yang cerdas intelektual saja, melainkan cerdas dan berkahlak mulia), kembali pada-Nya dalam keadaan fitrah dengan berthariqah. Sebab waktu tidak akan terulang, jadilah sejarah kebaikan untuk semesta!


Salam Penulis
Filsuf Cinta. 2015. Motivasi Sukses.

Penulis merupakan lulusan S1 IAIN Salatiga Fakultas Syari’ah tahun angkatan 2011. Penulis kini aktif di organisasi dzikir Al-Khidmah Kampus Kota Salatiga sebagai sekretaris umum. Selain itu juga aktif mengajar pramuka di MI Al-Manaar Tengaran. Bagi penulis, cinta adalah anugerah terbesar yang membuat manusia tidak bosan-bosannya menggunakan waktunya untuk hidup bahagia. Meskipun ini bukan pengertian yang dia alami. Karena barangsiapa yang mengerti akan definisi cinta, maka dia tidak pernah mengerti perasaan cinta itu sendiri. Untuk kalian para perindu dan peraih cinta, mari mendaki langit dan tercatat dalam sejarah peradaban dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar